Badak Bercula Satu | Klasifikasi, Pengenalan, Habitat dan Populasi

Badak bercula satu atau yang biasa dikenal dengan sebagai Badak Jawa memiliki karakteristik yang unik. Badak bercula satu sendiri merupakan salah satu jenis badak dari enam jenis badak yang termasuk dalam kelompok hewan mamalia. Sesuai namanya ciri hewan yang satu ini memiliki satu cula yang berada di atas hidungnya.

1. Klasifikasi Badak Bercula Satu

Badak bercula satu ini memiliki nama latin Rhinoceros sondaicus yang artinya adalah merujuk pada ciri fisik satwa langka ini. Kata “Rhino” yang artinya adalah hidung dan kata “ceros” artinya adalah tanduk. Dengan demikian kata “Rhinoceros” artinya adalah hidung bertanduk.

Apa klasifikasi badak bercula satu, pengenalan, habitat dan populasi, karakteristik badak bercula satu. Mengapa badak bercula satu terancam punah

Sedangkan untuk kata “sondaicus” artinya adalah Sunda sebagai tempat hidup badak bercula satu ini. Berikut adalah klasifikasi ilmiah dari badak bercula satu.

Kerajaan : Animalia

Filum      : Chordata

Kelas       : Mamalia

Ordo        : Perissodactyla

Famili      : Rhinocerotidae

Genus      : Rhinoceros

Spesies    : Rhinoceros sondaicus

2. Pengenalan Badak Bercula Satu

Terdapat tiga subspesies Rhinoceros sondaicus atau Badak Jawa yang hidup di dunia. Namun, dari ketiga sub tersebut hanya badak bercula satu yang masih hidup hingga sekarang ini. Sedangkan dua diantaranya telah dinyatakan punah.

Kunjungi juga : Klasifikasi, Pengenalan, Habitat, dan Populasi Harimau Sumatera

Berikut adalah ketiga subspesies dari badak bercula satu, diantaranya adalah :

1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus sondaicus)

Badak jawa merupakan subspesies yang hidup di dataran Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Jenis badak ini masih hidup hingga saat ini meski memiliki jumlah yang hanya tinggal beberapa ekor saja. selain itu jenis badak ini juga merupakan satu-satunya populasi yang bertahan.

2. Badak Jasa (Rhinoceros sondaicus inermis)  

Badak jenis ini juga biasa disebut dengan Rhinoceros unicornis yang merupakan subspesies yang dulunya hidup sepanjang Benggala sampai Myanmar. Jenis badak ini memiliki cula yang berukuran kecil. Namun, telah punah sejak tahun 1900-an.

3. Badak Vietnam (Rhinoceros sondaicus annamiticus)

Badak jenis ini biasa disebut dengan istilah badak Jawa Vietnam yang merupakan subspesies yang berasal dari pegunungan Annam yang ada di Asia Tenggara. Keberadaan badak ini terdiri atas beberapa kawasan, diantaranya adalah Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia dan Laos.

Untuk badak jenis ini dinyatakan punah terakhir kali setelah jumlah populasinya hanya berjumlah 12 ekor.

3. Habitat Badak Bercula Satu

Menurut Daryan salah satu Staf Ahli Rhino Protecting Unit di Balai Taman Nasional Ujung Kulon, menyatakan jika badak bercula satu pada 1937 ditemukan di kawasan Tasikmalaya. Namun, sekarang ini satu-satunya kawasan badak bercula satu adalah di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.

Badak jawa rata-rata hidup di kawasan hutan tropis. Hal ini biasanya ditandai dengan tutupan tajuk lebat. Selain itu juga terdapat pasokan air yang memadai di area hutan tersebut. Ketinggian tempat tinggal Badak Jawa biasanya sekitar 3.000 meter diatas permukaan laut.

4. Populasi Badak Bercula Satu

Pada tahun 1967 tercatat jumlah populasi badak bercula satu yang hidup sekitar 30 ekor. Di tahun berikutnya pihak pemerintah melakukan upaya perlindungan dan konservasi terhadap satwa endemik tersebut.

Hasilnya terbilang meningkat dua kali lipat hingga pada 1980 populasinya mencapai 50 hingga 60 ekor. Sejak saat itu populasi badak jawa bertahan dan stagnan. Namun, beberapa tahun berikutnya satwa endemik ini kembali mengalami penurunan populasi.

Kunjungi juga : Klasifikasi, Ciri-Ciri, Habitat, dan Persebaran Burung Cendrawasih

Jumlah populasi badak bercula satu pada 2012 hanya sekitar 34 hingga 44 ekor saja. dengan demikian memerlukan adanya upaya yang maksimal dalam mempertahankan populasi badak bercula satu.

Badak bercula satu kini masuk dalam kategori fauna yang berstatus Critically Endangered atau CR. Yang artinya adalah jumlah populasi pada satwa ini sudah sangat kritis dan hampir punah. Bahkan jumlah individunya hanya berkisar antara 46 hingga 66 ekor.

close