Mikroskop Elektron | Bagian, Fungsi dan Cara Penggunaan

Mikroskop elektron merupakan salah satu mikroskop yang digunakan untuk melihat benda-benda ataupun mikroorganisme yang memiliki ukuran sangat kecil. Sesuai dengan namanya, pencahayaan mikroskop elektron memanfaatkan elektron ketika melakukan pengamatan. Setianingsih (2017) menjelaskan bahwa mikroskop elektron adalah mikroskop yang menggunakan elektron statik dan elektron maagnetik untuk mengontrol pencahayaan serta tampilan gambar.

Mikroskop elektron juga dikatakan sebagai salah satu bidang ilmu sains yang memanfaatkan mikroskop sebagai alat dan radiasi elektron untuk membentuk gambar spesimen yang diamati. Mikroskop elektron memiliki kemampuan yang lebih baik dari beberapa jenis mikroskop lainnya yakni mampu menghasilkan perbesaran objek sapai 2 juta kali. Selin itu, resolusi yang diperloh dari hasil pegamatan menggunakan mikroskop elektron juga lebih bagus. Penggunaan mikrokop elektron utamanya memiliki keunggulan daripada jenis mikroskop lainnya. Keunggulan mikroskop elektron tersebut adalah sebagai berikut.

Bagian, fungsi dan cara penggunaan mikroskop elektron terdiri dari ruang vakum, spesimen stages, electron gun, elektron lens, dan apertures.

  • Elektron yang dimanfaatkan untuk pencahayaan memiliki komponen seperti gelombang sehingga mampu diolah menjadi gelombang cahaya.
  • Lensa yang terdapat pada mikroskop dapat memfokuskan cahaya sebagai pengaruh dari elektron yang dimanipulasi menggunakan medan magnet.
  • Menggunakan radiasi elektromagnetik lebih pendek

Selain keunggulan, mikroskop elektron juga tidak terlepas dari kekurangan. Kekurang tersebut adalah sebagai berikut.

  • Sampel yang diamati harus dilapisi dengan lapisan tipis yang mampu mencerminkan elektron seperti emas sehingga menjadikan persiapan sampelnya agak rumit.
  • Mikrsokop elektron tidak dapat mengamati spesimen hidup dan bergerak. Jadi, spesimen yang diamati harus sudah mati dan kering.
  • Gambar yang dihasilkan dari kegiatan pengamatan spesimen tidak memiliki warna.
  • Membutuhkan ruang yang besar untuk kegiatan pengamatan karena energi berkas elektron sangat tinggi.
  • Mikroskop elektron memiliki harga yang mahal serta biaya pemeliharaan yang cukup tinggi.
  • Menggunakan lebih banyak energi.

1. Bagian-Bagian Mikroskop Elektron

Bagian- bagian mikroskop elektron tidak seperti bagian mikroskop lainnya. Adapun bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.

  • Ruang vakum, yakni tempat terjadinya reaksi antara interaksi elektron yang pada umumnya dirancang dengan bertekanan rendah untuk mengurangi frekuensi tumbukan elektron dan atom gas.
  • Spesimen stages, yaitu bagian yang fungsinya sebagai tempat berupa grid untuk meletakkan spesiemen yang akan diamati.
  • Electron gun, yaitu bagian penghasil elektron sebagai sumber pencahayaan yang didukung dengan beberapa konponen didalamnya seperti filament, biasing circuit, wehnelt cap dan extraction anode.
  • Electron lens, yakni bagian yang sama persis seperti lensa opik yang berfungsi sebagai pengfokus sinar sejajar pada bebrapa constant focal length.
  • Apertures, yakni lingkaran pelat logam yang terdiri dari sebuah cakram logam kecil yang cukup teal dan berfungsi sebagai pengarah elektron supaya dapat berjalan secara aksial.

2. Fungsi Mikroskop Elektron

Fungsi mikroskop elektron pada umumnya untuk memperbesar spesimen yang akan diamati sampai perbesaran 2 juta kali. Selanjutnya, fungsi dan kegunaan mikroskop elektron seperti tertulis di bawah ini.

  • Digunakan untuk menganalisa defek, endapan, ukuran butiran, serta distribusinya.
  • Digunakan untuk menganalisa kristalin material.
  • Digunakan untuk mengkarakterisasi bahan amor yang memiliki pori, polimer, dan berbagai macam material lunak lainnya.

3. Cara Penggunaan Mikroskop Elektron

Sederhananya, penggunaan mikroskop elektron dimulai dengan menghubungkan sumber emisi ke sumber tegangan tinggi untuk memancarkan elektron ke sistem vakum. Sebelum elektron menuju ruang vakum, elektron akan diekstraksi dengan adanya silinder wenhelt yang memiliki komponen magnet. Medan magnet tersebut kemudian berinteraksi dengan elektron sehingga elektron bergerak sesuai dengan yang diinginkan dan memanipulasi berkas elektron.

Kunjungi juga : Pengertian, Sejarah dan Jenis-Jenis Mikroskop

Medan magnet tersebut selanjutnya membentuk sebuah lensa magnetik dengan kekuatan vokus variabel yang bagus. Selanjutnya, medan magnet mempengaruhi elektron yang kemudian terdefleksikan melalui sudut yang konstan. Defleksi yang berlawanan arah selanjutnya akan membentuk arah elektron menuju lensa. Berbeda dengan jenis mikroskop lainnya, mikroskop elektron memiliki 3 urutan lensa secara berturut-turut dimulai dari lensa kondensor, lensa objektif, dan lensa proyektor (Setianingsih, 2017).

Pustaka:

Setianingsih, T. 2017. Mikroskop Elektron Transmisi. Teori dan Aplikasinya untuk Karakterisasi Material. Universitas Brawijaya Press. Malang.

close