Faktor yang Mempengaruhi Berat Jenis Kayu

Pandit & Hikmat (2002) menerangkan bahwa berat jenis pada kayu adalah bagian dari sifat fisik kayu yang sangat penting dan berhubungan dengan cara penggunaan.

Berat jenis suatu kayu yang dihitung berdasarkan volume berat basah atau dapat juga disebut sebagai berat jenis dasar merupakan suatu angka yang sangat baik dan umumnya digunakan dalam perhitungan.

Selain faktor di atas, faktor-faktor yang mampu mempengaruhi berat jenis kayu menurut Casey (1952) terdiri dari 4 bagian yakni:  Kecepatan Tumbuh Letak Kayu dalam Batang Tempat Tumbuh Umur Pohon

Penggunaan istilah dasar tentang berat jenis kayu dikarenakan volume berat basah dan volume berat kering tanur pada suatu kayu mendekati nilai konstan dan penentuan nya sangat mudah untuk dilakukan pengulangan.

Selain faktor di atas, faktor-faktor yang mampu mempengaruhi berat jenis kayu menurut Casey (1952) terdiri dari 4 bagian yakni:

  • Kecepatan Tumbuh
  • Letak Kayu dalam Batang
  • Tempat Tumbuh
  • Umur Pohon

Berikut adalah penjelasan singkat tentang faktor faktor di atas. 

1. Kecepatan Tumbuh

Kecepatan tumbuh merupakan persentase tingkat pertumbuhan yang dialami oleh semai sampai pada tingkat pohon yang menghasilkan kayu. Biasanya, perhitungan kecepatan tumbuh mulai dilakukan saat atau setelah melaksanakan penanaman serta melakukan pengamatan dengan jangka waktu tertentu. 

Jangka waktu yang dimaksud dalam perhitungan ini adalah tergantung dari waktu yang dibutuhkan hari, minggu, bulan, dan bahkan bertahun-tahun.

Kecepatan tumbuh pada pohon umumnya dinyatakan dalam jumlah lingkaran tahun per inci. Menurut Zobet et. al. (1961), jenis kayu yang memiliki pertumbuhan lambat akan memiliki berat jenis kayu yang lebih besar. Hal tersebut berdasarkan penelitiannya yang menggunakan jenis pohon pinus loblolly dengan sampel sebanyak 370 batang pohon.

2. Letak Kayu Dalam Batang

Letak kayu di dalam batang merupakan posisi kayu yang terdapat di dalam pohon baik itu di bagian akar, batang, cabang, dan ranting berdasarkan dua arah yakni arah radial dan aksial.

Berat jenis pada suatu kayu tidaklah sama. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan letak kayu di dalam batang. Umumnya, perubahan berat jenis kayu berdasarkan letaknya di dalam batang sangat signifikan dan lebih besar dari pada berat jenis kayu antara pohon yang satu dengan pohon lainnya. Brown et al (1949) di dalam Pandit & Hikmat (2002) menegaskan bahwa variasi berat jenis kayu juga dipengaruhi oleh jarak empulur menuju ke arah kambium di ketinggian yang berbeda.

3. Tempat Tumbuh

Tempat tumbuh kayu pada dasarnya sangat berpengaruh dengan sifat fisik kayu tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan zat organik yang berada di dalam suatu tanah. Hal ini diperjelas dengan adanya penelitian yang menghasilkan kayu yang tumbuh pada tanah yang kurang baik memiliki berat jenis dengan yang lebih rendah. Hal ini dilakukan dengan menggunakan jenis pohon jack pinae dengan standar umur 35-39 tahun.

4. Umur Pohon

Semakin besar umur pohon maka akan semakin besar pula pohon tersebut. Hal ini dikarenakan terjadinya pertumbuhan seiring dengan pertambahan umur pohon. Selanjutnya, Pfeiffer dalam Oey Djoen Seng (1954) menyatakan bahwa pada umur pohon yang lebih tua akan terbentuk kayu yang lebih berat daripada umur pohon yang lebih muda. Akan tetapi, Brown et al (1952) menegaskan bahwa pengaruh umur pohon terhadap berat jenis kayu sedikit nyata, dan lebih dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat tumbuh.

Pustaka:

Brown et al. 1952. Textbook of Wood Technology. Volume II. McGraw-Hill Book Company. Toronto. Lodon

Casey, J. P. 1952. Pulp and Paper Chemistry and Chemical Technology I. John Wiley and Son. New York.

Pandit, I. K. N. & Ramdan, H. 2002. Anatomi Kayu: Pengantar Sifat Kayu Sebagai Bahan Baku. Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB. Bogor

close