Pengertian Ekosistem DAS dan Jaringan Sungai

A. Pengertian dari Pembagian Ekosistem DAS (Daerah Aliran Sungai)

Menurut Martopo, dkk. (1994), Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah yang dibatasi oleh topografi pemisah air yang terkeringkan oleh sungai atau sistem saling berhubungan sedemikian rupa sehingga semua aliran sungai yang jatuh di dalam akan keluar dari saluran lepas tunggal dari wilayah tersebut.

Ekosistem DAS terbagi menjadi tiga bagian yakni:
  1. Ekosistem DAS bagian Hulu, merupakan bagain DAS yang dicirikan dengan kerapatan drainase lebih tinggi dan kemiringan lereng yang lebih besar (> 15o) dengan fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian DAS (Amin, dkk., 2018).
  2. Ekosistem DAS bagian Tengah, merupakan bagian DAS yang didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau (Naharuddin, dkk., 2018). 
  3. Ekosistem DAS bagian Hilir, merupakan bagian DAS yang didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah (Naharuddin, dkk., 2018).
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah yang dibatasi oleh topografi pemisah air yang terkeringkan oleh sungai atau sistem saling berhubungan sedemikian rupa sehingga semua aliran sungai yang jatuh di dalam akan keluar dari saluran lepas tunggal dari wilayah tersebut (Martopo, dkk., 1994). Ekosistem DAS terdiri dari ekosistem DAS bagian hulu, ekosistem DAS bagian tengah, dan ekosistem DAS bagian hilir.

B. Pengertian Jaringan Sungai

Jaringan sugai meliputi 3 bagian yaitu:
  1. Pola jaringan sungai merupakan susunan alur-alur sungai dalam suatu daerah aliran sungai yang dipengaruhi oleh kondisi topografi, geologi, iklim, vegetasi yang terdapat di dalam daerah pengaliran (Amin, dkk., 2018).
  2. Kerapatan jaringan sungai menurut Horton (1945) adalah perluasan fungsi dari besarnya kapasitas infiltrasi dan ketahanan terhadap erosi. 
  3. Sistem jaringan sungai merupakan pola-pola daerah aliran sungai yang memiliki peran besar dalam memepengaruhi debit puncak dan lama waktunya debit puncak.
Pustaka:
Amin, dkk. 2018. Diktat Kuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Lampung

Horton, R. E. 1945. Erosional Development of Streams and Their Drainage Basin: Hydrophysical Approach to Quantitative Morphology, Geol. Soc. Am. Bull

Martopo, S. dkk. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Naharuddin, dkk. 2018. Buku Ajar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Aplikasinya dalam Proses Belajar Mengajar. Untad Press. Palu
close