Kerusakan Kayu Selama Pengeringan

Kerusakan kayu selama pengeringan merupakan kerusakan yang terjadi ketika kayu sedang dikeringkan dengan tujuan supaya memiliki kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. Kerusakan kayu selama pengeringan menurut Sucipto (2009) terdiri dari 5 bagian yaitu sebagai berikut:
  1. Retak Ujung (End Checks) dan Retak Permukaan (Surface Checks).
  2. Kasus Pengerasan (Case Hardening)
  3. Retak di Bagian Dalam Kayu (Honey Combing)
  4. Perubahan Bentuk pada Kayu
  5. Perubahan Warna dan Kerusakan Akibat Serangan Jamur
Kerusakan kayu selama pengeringan menurut Sucipto (2009) terdiri dari 5 bagian yaitu sebagai berikut: 1. Retak Ujung (End Checks) dan Retak Permukaan (Surface Checks). 2. Kasus Pengerasan (Case Hardening) 3. Retak di Bagian Dalam Kayu (Honey Combing) 4. Perubahan Bentuk pada Kayu 5. Perubahan Warna dan Kerusakan Akibat Serangan Jamur. Kerusakan kayu selama pengeringan merupakan kerusakan yang terjadi ketika kayu sedang dikeringkan dengan tujuan supaya memiliki kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya.

1. Retak Ujung (End Checks) dan Retak Permukaan (Surface Checks)

Retak pada kayu merupakan kerusakan kayu yang terjadi akibat pengaruh penyusutan dan pengeringan yang terjadi pada kayu pada saat bersamaan. Artinya kayu akan mengalami retak apabila di bagian luar kayu terjadi penyusutan (mengering) sedangkan pada bagian dalam kayu tidak kering atau masih mengandung kadar air yang cukup tinggi. Karena kejadian tersebut, terjadi gaya pada kayu sehingga menjadi retak di bagian ujung serta permukaan kayu. Umumnya, kerusakan seperti ini dapat diatasi dengan mengoleskan beberapa bahan kimia tau zat lainnya seperti oli, resin, polyetilen glikol atau urea pada bagian ujung kayu.

Kunjungi juga : 2 Metode Pengeringan Kayu

2. Kasus Pengerasan (Case Hardening)

Pengerasan pada kayu atau lebih dikenal dengan case hardening merupakan kerusakan kayu yang dipengaruhi oleh ukuran kadar air di dalam kayu yang dapat mengakibatkan perubahan signifikan pada bagian kayu selama pengeringan. Hal ini diakibatkan oleh kayu dengan jumlah kadar air yang tinggi dilakukan pengeringan dalam waktu yang singkat. Akibatnya, bagian permukaan kayu yang kering akan mengalami pengerasan karena proses penguapan air dari dalam kayu terhambat.

3. Retak di Bagian Dalam Kayu (Honey Combing)

Setelah terjadinya pengerasan kayu maka kerusakan yang terjadi selanjutnya pada kayu adalah retak di bagian dalam kayu. Kerusakan ini umumnya terjadi karena ketidaktepatan atau tidak sesuai dalam melakukan pengendalian terhadap mesin pengeringan.

4. Perubahan Bentuk pada Kayu

Perubahan bentuk pada kayu merupakan kerusakan yang membuat ukuran kayu mengalami perbedaan. Akibatnya, kayu memiliki berbagai bentuk yang terlihat sangat menonjol atau berbeda dari yang biasanya. Perubahan bentuk kayu tersebut biasanya berbentuk cawan (mangkok) atau dikenal dengan istilah cupping, melengkung (bowing), dan memutir (twisting). Kerusakan kayu seperti ini terjadi apabila penyusutan di seluruh bagian kayu tidak terjadi secara merata.

Kunjungi juga : Faktor Penyebab Kerusakan Kayu Selama Proses Pengeringan

5. Perubahan Warna dan Kerusakan Akibat Serangan Jamur

Kerusakan kayu jenis ini merupakan kerusakan yang terjadi akibat adanya pengaruh zat ekstraktif yang terdapat di bagian dalam kayu. Hal ini disebabkan oleh perubahan zat kimia ekstraktif di dalam kayu selama pengeringan. Selain itu, kerusakan yang terjadi pada kayu juga dipengaruhi oleh jamur yang menyerang kayu tersebut. Kerusakan kayu yang sering terjadi pada jenis kerusakan ini adalah munculnya noda biru yang terdapat pada kayu ketika pengeringan.

Pustaka:
Sucipto, Tito. 2009. Pengeringan Kayu Secara Umum. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Sumatera Utara. Medan
close