Latar Belakang Praktikum Sifat-sifat Dasar Kayu

1.1 Latar Belakang

Kayu merupakan salah satu bahan pokok pembuatan mebel dan sebagai bahan dasar konstruksi bangunan. Kayu yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk tersebut memiliki persyaratan akan kualitasnya.

Kualitas dari kayu merupakan perpaduan antara sifat kimia, fisika, dan mekanikanya. Oleh karena itu, perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kayu sangat memiliki kaitan yang erat antara ketiga sifat ini.

Latar belakang praktikum sifat dasar kayu dimulai dari pengenalan tentang kayu. Kayu merupakan salah satu bahan pokok pembuatan meubel dan sebagai bahan dasar konstruksi bangunan. Kayu yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk tersebut memiliki persyaratan akan kualitasnya. Kualitas dari kayu merupakan perpaduan antara sifat kimia, fisika, dan mekanikanya. Oleh karena itu, perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kayu sangat memiliki kaitan yang erat antara ketiga sifat ini.

Penggunaan kayu sesuai keperluan tertentu sangat bergantung pada sifat-sifat yang dimiliki oleh kayu berdasarkan persyaratan teknis tertentu yang dibutuhkan, serta mengarah pada jenis kayu yang akan digunakan.

Misalnya untuk membuat sebuah bangunan yang memanfaatkan kayu sebagai bahan baku tentunya memerlukan kayu yang memiliki daya kuat dan keras sebagai tiang atau pun lantai, lengkung statis pada taraf tertentu sebagai jembatan, atau penyusutan dan pengembangan sebagai dasar pembuatan jendela atau pintu. Sifat-sifat tersebut dimiliki oleh berbagai macam jenis kayu sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pemanfaatannya. 


Kondisi kayu memberikan pengaruh yang sangat signifikan dalam penggunaan kayu, baik sebagai bahan baku dalam pembuatan perabotan rumah tangga atau pun sebagai bahan baku untuk konstruksi lainnya. Mengetahui sifat-sifat kayu tersebut diharapkan dapat memilih kayu yang akan digunakan sebagai bahan baku dengan tepat dan pemanfaatannya tepat guna sehingga dapat mengurangi luasan kawasan yang tidak berhutan.

Penggunaan kayu pada umumnya dilakukan penyeleksian yakni dengan memilih bagian kayu yang mengalami pertumbuhan normal dan bertekstur bagus, sedangkan bagian kayu yang tidak normal sering kali tidak dipergunakan.

Kayu normal merupakan kayu yang mengalami pertumbuhan bagus sehingga tidak memiliki gangguan khususnya pada batang, sedangkan kayu tidak normal (kayu reaksi) adalah kayu yang mengalami gangguan pada batangnya yang dapat dicirikan dengan adanya benjolan atau mata kayu, batangnya miring dan bengkok, atau pun percabangan yang retak pada posisi vertikal atau pun horizontal.

Uraian diatas menjelaskan bahwa perlu dilakukan pengujian sifat-sifat dasar kayu Waru yang tidak normal agar mengurangi pembuangan bagian kayu yang tidak normal. Selain itu, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui manfaatnya baik dalam kurun waktu yang singkat atau pun dalam kurun waktu yang lebih lama.

Penulis : Zega Hutan
close